Pada masa penjajahan Belanda tahun 1592 yang mencapai tiga Abad setengah, menurut sejarah sumber wawancara dari Tim sebelah dengan M. Adam Abdurrahman, Ummi Kasum dan Habsah pada tanggal 14 April 2016. pada akhir tahun 1912 datanglah beberapa orang dari Aceh dan Rawa Pidie guna mencari tempat untuk bertani dan berkebun, serta tempat tinggal di tanah yang luas dan subur ditumbuhi pepohonan, Perbukitan dan hulu sungai yang menghubungkan pucuk dengan muara. Pasir putih ditambahi batu kerikil kecil yang beragam warna menambah keindahan, menetaplah orang berasal dari Aceh dan Rawa Pidie dan mendirikan satu Neubok yang letak di pinggir sungai tepatnya lubok Tengku Sabi Lageun. yang kemudian menjadi sebuah gampong yaitu gampong Pasi Teubee, yang kemudian namanya masih utuh sampai ke Anak Cucu, Konon ceritanya dulu dipinggir sungai tumbuh batang teubu yang berderatan yang kemungkinan hanyut dari pucuk sungai, sehingga dari situlah nama Pasi Teubee berawal.